Pemetaansering disebut juga sebagai fungsi. Relasi adalah aturan yang memasangkan antara dua himpunan yaitu dari domain ke kodomain. Domain adalah himpunan yang memuat semua anggota yang akan dipasangkan, sementara kodomain adalah himpunan yang memuat semua anggota yang akan menjadi pasangan. Pemetaan dari B ke A: Apa Kesimpulannya? Rumus

Rumus Pemetaan Dari A ke B dan Contoh Soal – Dalam ilmu matematika, pemetaan merupakan cara penentuan relasi sebuah himpunan. Himpunan memiliki makna mengenai sekumpulan benda atau objek yang mempunyai arti dengan definisinya di setiap anggota himpunan. Tentunya, jika berhubungan dengan himpunan kita akan mempelajari pembagian setiap kelompoknya yang akan ditelaah melalui materi relasi. Hal ini berhubungan dengan aturan yang memasangkan antara dua himpunan di sebuah relasi. Relasi sendiri memiliki beberapa materi yang mengaitkan himpunan-himpunan ini, salah satunya materi pemetaan. Pemetaan sendiri dapat dikatakan sebagai fungsi yang menjadi bagian dari relasi dari sebuah himpunan, seperti A ke B sehingga terdapat pemetaan yang memasangkan anggota himpunan. Fungsi memiliki makna sebagai ekspresi yang menjelaskan aturan mengenai definisi hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Namun, pada setiap pemetaan atau fungsi merupakan bagian dari relasi, tetapi setiap relasi belum tentu menjadi bagian fungsi atau pemetaan. Pada pembahasan kali ini, kalian akan mempelajari mengenai materi pemetaan dengan memahami rumus-rumusnya. Berikut penjelasannya. Baca juga Contoh Soal Domain dan Range Suatu Fungsi Kemungkinan Terjadinya Pemetaan Sebelumnya, perlu diingat kembali bahwa aturan yang mengharuskan sebuah relasi memasangkan setiap anggota himpunan yang tepat harus dengan memperhatikan pemetaan dan relasinya sebagai berikut. Pemetaan dapat disebut sebagai sebuah fungsi sehingga banyaknya pemetaan yang terjadi dari A ke B biasanya bergantung pada banyaknya anggota himpunan. Hal ini pun dapat terjadi sebaliknya dari B ke A. Namun, kejadian ini hanya akan berlaku apabila dua himpunan A dan B ini sama. Selain itu, terdapat dua cara yang dapat digunakan dalam melihat kemungkinan terjadinya pemetaan, yaitu dengan menggunakan diagram panah dan dengan rumus. Baca juga Contoh Soal Himpunan Matematika Kuliah Diagram panah digunakan untuk melihat terjadinya pemetaan dengan melakukan penggambaran diagram sehingga memerlukan waktu yang cukup lama. Misalnya, jika A = {1, 2, 3} dan B= {a, b} maka nA = 3 dan nB = 2. Banyaknya pemetaan yang mungkin dari A ke B ada 8, seperti tampak pada diagram panah pada gambar di bawah ini. Pembuatan diagram panah dalam mencari sebuah pemetaan tentunya dapat memudahkan kita lebih memahami bagaimana distribusi yang terjadi antar-himpunan. Namun dalam praktiknya, penggunakaan diagram panah dirasa kurang efektif dan tidak dianjurkan dalam mencari pemetaan yang tentunya memiliki berbagai macam variasi soal. Misalnya, dengan n A = 30 dan n B = 20 tentunya akan membutuhkan waktu yang lama untuk menggambar diagram panahnya. Baca juga Materi Dan Contoh Soal Fungsi Kelas 8 SMP Rumus Penentuan Pemetaan Selain menggunakan diagram panah dengan cara menggambar untuk mencari pemetaan, terdapat langkah yang lebih efektif dan cepat, yaitu menggunakan rumus. Penggunaan rumus dapat diaplikasikan jika kebetulan anggota himpunan memiliki banyak pemetaan. Penentuan banyaknya pemetaan yang dapat terjadi dari A ke B atau B ke A dapat memperhatikan rumus berikut. Jika banyaknya anggota himpunan A adalah nA = a dan banyaknya anggota himpunan B adalah nB = b maka banyaknya pemetaan yang mungkin dari A ke B adalah ba dan banyaknya pemetaan yang mungkin dari B ke A adalah ab. Misalnya, pada sebuah himpunan A = {a, b} dengan n A = 2 dan B = {1, 2, 3} dengan n B = 3 dapat diperoleh banyaknya pemetaan dari A ke B = n BnA = 32 = 9 dan banyaknya pemetaan dari B ke A = n AnB = 23 = 8. Baca juga Rumus Menghitung Relasi Dan Fungsi Setelah mempelajari sekilas mengenai pemetaan dan cara menentukannya, agar memantapkan pemahaman kalian pahamilah beberapa contoh soal berikut beserta pembahasannya. 1. Jika A = {bilangan prima kurang dari 5} dan B = {huruf vokal}, hitunglah banyaknya pemetaan yang mungkin Pages 1 2 3
Jikasuatu fungsi linear adalah f (x) = 4x + b. Tentukan bentuk fungsi tersebut jika diketahui f (6) = 8 Pembahasan: f (x) = 4x + b f (6) = 4.6 + b = 8 8 = 4.6 + b b = 8 - 24 b = -16 f (x) = 4x - 16 Kurang lebih begitu Sobat Zenius. Kalau ada pertanyaan, masih bingung atau mau diskusi lebih lanjut, kabarin aja ya lewat kolom komentar. Halo Sobat Zenius! Elo tahu dong apa itu kebalikan? Seperti panas yang berkebalikan dengan dingin dan siang yang berkebalikan dengan malam. Tapi tahukah elo kalau ternyata di matematika ada juga loh yang berkebalikan khususnya disebut juga rumus fungsi invers. Nah loh, fungsi invers tuh apa ya? Jadi, materi fungsi invers kelas 10 merupakan suatu fungsi matematika yang berkebalikan dari fungsi asalnya. Suatu fungsi yang biasanya dilambangkan dengan f hanya bisa dikatakan memiliki fungsi invers f⁻¹ apabila fungsi tersebut merupakan fungsi satu-satu dan fungsi bijektif. Hubungan ini bisa dituliskan menjadi f⁻¹⁻¹ = f Geser anak panahnya, ya! Sederhananya sih fungsi satu-satu ini terjadi ketika semua anggota domain memiliki pasangan di kodomain sedangkan fungsi bijektif terjadi ketika semua anggota kodomain memiliki pasangan di domain. Jadi kalo fungsi bijektif gaada yang jomblo kalo fungsi satu-satu boleh saja menyisakan anggota kodomain menjadi jomblo. Jika fungsi f A β†’ B ditentukan dengan aturan y = fx, maka invers dari fungsi f bisa kita tuliskan sebagai f⁻¹ B β†’ A dengan aturan x = f⁻¹y contoh rumus fungsi invers dok. zenius Nah, untuk bisa menentukan fungsi invers elo harus melakukan beberapa tahapan terlebih dahulu nih, Sobat Zenius. Apa aja ya tahapannya? Pertama, elo harus ubah terlebih dahulu nih bentuk y = fx ke dalam bentuk kebalikannya yaitu x = fy Kedua, x dituliskan sebagai f⁻¹ jadi persamaannya dapat kita tuliskan sebagai f⁻¹y = fy Ketiga, ubah variabel x menjadi y. Sehingga persamaan akhir yang didapatkan adalah sebagai berikut f⁻¹x = fy Selanjutnya kita langsung masuk aja nih ke rumus fungsi invers dari beberapa contoh fungsi. Rumus Fungsi Invers Tim Guru Eduka 2015 Selain rumus fungsi di atas, ada juga rumus hubungan sifat fungsi invers dengan fungsi komposisi loh! f o f⁻¹ = f⁻¹ o f = lf o g⁻¹ = g⁻¹ o f⁻¹f o g o h⁻¹ = h⁻¹ o g⁻¹ o f⁻¹f o g = h β†’ f = h o g⁻¹f o g o h = m o n β†’ h = f o g⁻¹ o m o n Oke okee, elo pasti udah lelah melihat semua rumus dan angka-angka ini. Kalau gitu kita langsung masuk aja nih ke contoh soal fungsi invers dan jawabannya. Contoh Soal 1 Tentukan f⁻¹x dari fx = 2x + 4 Jawab Untuk menjawab contoh soal fungsi invers kelas 10 di atas, elo dapat menggunakan rumus fungsi invers pada baris pertama tabel fx = 2x + 4 fx – 4 = 2x Contoh Soal 2 Tentukan f⁻¹x dari Jawab Sekarang kita masukan rumus fungsi invers pada baris ke-2 tabel 7x+3 fx = 4x -7 7x fx + 3 fx = 4x – 7 7x fx – 4x = – 3 fx – 7 7 fx – 4x = – 3 fx – 7 Sebelum lanjut ke contoh soal lain, download dulu dong aplikasi Zenius. Di aplikasi ini, elo bakal dapet akses ke ribuan contoh soal dan materi belajar untuk berbagai mata pelajaran. Klik gambar di bawah ini, ya! Download Aplikasi Zenius Fokus UTBK untuk kejar kampus impian? Persiapin diri elo lewat pembahasan video materi, ribuan contoh soal, dan kumpulan try out di Zenius! Contoh Soal 3 Tentukan f⁻¹x dari fx = xΒ² – 6x + 15! JawabSekarang kita masukan rumus fungsi invers pada baris ke-3 tabel fx = xΒ² – 6x + 15 fx = xΒ² – 6x + 9 – 9 + 15 fx = x-3Β² + 6 fx – 6 = x-3Β² Contoh Soal 4 Tentukan f⁻¹x dari fx = eˣ⁺⁷! Jawab Kita gunakan rumus fungsi invers pada baris ke-5 tabelfx = eˣ⁺⁷ ᡉlog fx = x + 7 x = ᡉlog fx – 7karena ᡉlog x = ln x f⁻¹x = ln x – 7 Nah, kira-kira begitu deh Sobat Zenius pembahasan artikel kali ini yang terkait dengan rumus fungsi invers. Buat elo yang masih bingung, tersesat dan kehilangan arah tak tahu jalan pulang atau mau tahu lebih lanjut terkait dengan rumus fungsi invers bisa langsung comment aja di bawah atau tanya langsung ke tutor-tutor berpengalaman lewat aplikasi Zenius. Lalu, kalau elo mau belajar materi Matematika lainnya, bisa langsung klik banner di bawah. Elo juga bisa pilih berbagai paket belajar yang udah disiapkan Zenius buat bantu elo. Carannya gampang, elo bisa klik banner di bawah ini ya. Baca Juga Artikel Lainnya Konsep dari Bentuk Aljabar dan Operasi Aljabar Materi Lengkap Limit, Fungsi Aljabar, Beserta Limit Menuju Tak Hingga Yuk, Kenalan sama 4 Rumus Turunan dalam Matematika dan Fisika! Originally Published September 14, 2021Updated By Arieni Mayesha HalloNiko, kakak bantu jawab yaa Jawaban : Tidak ada di opsi Konsep : Dalam fungsi f(x), maka setiap nilai x yang dimasukkan akan mempunyai nilai f(x) di daerah hasil. Pembahasan : f(x)=3x+1, karena arah relasi adalah A ke B, maka setiap anggota A diasumsikan sebagai daerah asal dan setiap anggota B adalah daerah hasil. - Fungsi linear adalah suatu fungsi yang membentuk grafik secara garis lurus. Fungsi ini juga membuat relasi dengan memasangkan setiap anggota di himpunan A tepat ke satu anggota himpunan contoh soal dan pembahasan fungsi linear pada kelas 8 SMP, yaitu Baca juga Soal dan Jawaban Kemiringan Fungsi Linear Contoh soal 1 Rumus suatu fungsi f adalah fx = ax + b. Jika nilai dari f8 = 17 dan f-3 = -16, maka nilai dari a + b adalah?Jawab Diketahui Rumus fungsi f yakni fx = ax + bNilai f8 = 17Nilai f-3 = -16 Pembahasan Pertama, kita sudah mengetahui nilai x pada dua fungsi. Maka, bisa kita tampilkan dalam bentuk fx = ax + b. f8 = 8a + b = 17 ...persamaan if-3 = -3a + b = -16 ...persamaan ii Dari persamaan i dan ii kita lakukan metode eliminasi teddydhubelzRumus Fungsi dari himpunan A ke B adalah B^A semoga membantu ^_^ 1 votes Thanks 0. teddydhubelz akar mbaj . teddydhubelz akar mbak . More Questions From This User See All. Luhagustina October 2019 | 0 Replies . Apa itu jarak 2 yitik? Answer. Luhagustina October 2019 | 0 Replies .

ο»ΏJawabanrumusnya adalah 3kali3 karna 2/3 itu tergantung berapa jumlah anggota a dan b jika terbalik b ke a maka pangkatnya juga trbalik contoh 2/3=3βœ“2

PembahasanSecara general, bentuk fungsi konsumsi adalah; C = a0 + b.Yd, di mana a0 merupakan autonomus consumption b merupakan marginal propensity to consume (mpc) Yd merupakan pendapatan disposable Adapun yang dimakusd dengan autonomous consumption adalah pengeluaran konsumsi saat pendapatan sebesar 0.
Pada postingan sebelumnya telah dipaparkan cara menentukan nilai keistimewaan takdirnya rumus fungsinya diketahui. Sekarang, akan membahas kebalikan dari kasus tersebut, yaitu takdirnya angka fungsinya diketahui. Pada postingan ini bentuk fungsi yang akan dibahas hanyalah fungsi linear sekadar, yaitu fx = ax + b. Bakal susuk fungsi kuadrat dan hierarki strata akan Sira pelajari pada tingkat yang lebih tinggi. Oke simultan cuma ke pembahasannya. Misalkan fungsi f dinyatakan dengan f x = ax + b , dengan a dan b konstanta dan x variabel maka rumus fungsinya adalah fx = ax + b. Jika nilai variabel x = m maka nilai fm = am + b. Dengan demikian, kita dapat menentukan bentuk fungsi f jika diketahui ponten-skor fungsinya. Selanjutnya, nilai konstanta a dan b ditentukan berlandaskan nilai-nilai fungsi nan diketahui. Agar Anda lebih mudah memahaminya pelajarilah contoh berikut. Contoh Soal 1. Diketahui suatu manfaat linear fx = 2x + m. Tentukan bagan kepentingan tersebut jika f3 = 4. Penyelesaian Buat menyelesiakan cak bertanya tersebut Dia harus mencari niali m terlebih sangat, yaitu fx = 2x + m f3 = + m = 4 4 = + m m = 4-6 m = -2 maka, fx = 2x -2 Teladan Soal 2 Jika fx = ax + b, f1 = 2, dan f2 = 1 maka tentukan a. Karena susuk fx = ax + bmaka bentuk fungsi tersebut yakni fungsi linear. Dengan demikian diperoleh f1 = 2, maka f1 = a 1 + b = 2 a+ b = 2 => a = 2 – b f2 = 1, maka f2 = a 2 + b = 1 2a+ b = 1 Bikin menentukan nilai b, akuisisi a = 2 – b ke persamaan 2a+ b = 1. maka 2a+ b = 1 22 – b + b = 1 4 – 2b + b = 1 – b = – 3 b = 3 Lakukan menentukan nilai a, nilai b = 3 ke persamaan a = 2 – b a = 2 – 3 a = – 1 maka rancangan fungsi tersebut merupakan fx = –x +3 b. bentuk paling sederhana dari fx – 1 adalah fx = –x +3 fx – 1 = –x – 1 +3 fx – 1 = –x + 1 +3 fx – 1 = –x + 4 c. bentuk paling tertinggal bermula fx + fx – 1 adalah fx + fx – 1 = –x +3 + –x + 4 fx + fx – 1 = –2x +7 Contoh tanya 3. Diketahui fx = ax + b. Tentukan bentuk arti-keistimewaan berikut jika a. f1 = 3 dan f2 = 5; b. f0 = –6 dan f3 = –5; c. f2 = 3 dan f4 = 4. Penyelesaian a. Karena bagan fx = ax + bmaka rangka kurnia tersebut merupakan kekuatan linear. Bakal f1 = 3, maka f1 = a 1 + b = 3 a+ b = 3 => a = 3 – b Kerjakan f2 = 5, maka f2 = a 2 + b = 5 2a+ b = 5 Untuk menentukan biji b, masukan a = 3 – b ke paralelisme 2a+ b = 5. maka 2a+ b = 5 23 – b + b = 5 6 – 2b + b = 5 – b = – 1 b = 1 Bakal menentukan nilai a, angka b = 1 ke kemiripan a = 3 – b a = 3 – 1 a = 2 maka rangka kebaikan tersebut yakni fx = 2x + 3 b. Karena rencana fx = ax + bmaka bentuk fungsi tersebut adalah arti linear. Untuk f0 = – 6, maka f0 = a 0 + b = – 6 b = – 6 Kerjakan f3 = – 5, maka f3 = a 3 + b = – 5 3a+ b = – 5 Kerjakan menentukan skor a, masukan b = – 6 ke persamaan 3a+ b = – 5, maka 3a -6 = -5 3a = 1 a = 1/3 maka bentuk kebaikan tersebut ialah fx = x/3 – 6 c. Karena bentuk fx = ax + bmaka bentuk fungsi tersebut merupakan kemustajaban linear. Untuk f2 = 3, maka f2 = a 2 + b = 3 2a+ b = 3 => b = 3 – 2a Cak bagi f4 = 4, maka f4 = a 4 + b = 4 4a+ b = 4 Bakal menentukan nilai a, masukan b = 3 – 2a ke persamaan 4a+ b = 4 maka 4a+ b = 4 4a + 3 – 2a = 4 2a = 1 a = 1/2 Cak bagi menentukan skor b, poin a = 1/2 ke persamaan b = 3 –2a b = 3 – 2a b = 3 – 21/2 b = 2 maka rang kekuatan tersebut yakni fx = x/2 + 2 Eksemplar Soal 4 Diketahui fx = x + a + 3 dan f2 = 7. Tentukan a. bentuk keefektifan fx; b. poin f–1; c. skor f–2 + f–1; d. bentuk fungsi f2x – 5. Penuntasan a. Tentukan bahkan dahulu nilai dari a, ialah fx = x + a + 3 f2 = 2 + a + 3 = 7 a = 2 maka bentuk dari fx adalah fx = x + 5 b. nilai f–1 ialah fx = x + 5 f–1 = –1 + 5 f–1 = 4 c. nilai f–2 + f–1yakni fx = x + 5 f–2 + f–1 = – 2 + 5 + –1 + 5 f–2 + f–1 = 3 + 4 f–2 + f–1 = 7 d. bentuk keistimewaan f2x – 5 yakni fx = x + 5 f2x – 5 = 2x – 5 + 5 f2x – 5 = 2x 5. Diketahui dua buah fungsi, yaitu fx = 2 –ax/2 dan gx = 2 – a – 3x. Jika fx = gx, tentukan a. angka a; b. bentuk fungsi fx dan gx; c. bentuk fungsi fx + gx; d. nilai f–1, f2, g1, dan g4 Penyelesaian a. nilai a yakni fx = gx 2 – ax/2 = 2 – a – 3x 4 – ax/2 = 2 – a – 3x 4 – ax = 22 – a – 3x 4 – ax = 4 – 2a – 3x 4 – ax = 4 – 2ax + 6x 4 – 4 – ax + 2ax = 6x ax = 6x a = 6x/x a = 6 Makara ponten a adalah 6 b. buram fungsi fx dan gx dengan memasukan nila a = 6 maka fx = 2 –ax/2 fx = 2 –6x/2 fx = 2 –3x gx = 2 – a – 3x. gx = 2 – 6 – 3x. gx = 2 – 3x. c. bentuk fungsi fx + gx; fx + gx = 2 – 3x + 2 – 3x. fx + gx = 4 – 6x d. angka f–1, f2, g1, dan g4 fx = 2 – 3x f–1 = 2 – 3–1 = 5 f2 = 2 – 32 = – 4 gx = 2 – 3x g1 = 2 – 31 = – 1 g4 = 2 – 34 = – 10 ο»Ώmasuknyaunsur budaya dari india menyebabkan; satuan kalor dalam si adalah; istilah heading dalam permainan sepak bola berarti; dimensi energi potensial adalah; what is the writer's intention to write the text; kegiatan pertama ketika perusahaan membuka suatu usaha adalah; sifat turunan yang bisa diamati dengan mata adalah sifat BerandaPerhatikan diagram panah berikut ! Rumus fun...PertanyaanPerhatikan diagram panah berikut ! Rumus fungsi dari A ke B adalah ...Perhatikan diagram panah berikut ! Rumus fungsi dari A ke B adalah ... HEMahasiswa/Alumni Universitas Pendidikan IndonesiaPembahasanfx = ax + b Hitung nilai b f0 =a0 + b 3 = 0 + b b = 3 Hitung nilai a f1 = a1 + b 5 = a + 3 a = 5 - 3 = 2 Maka rumus fungsinya adalah fx = ax + b = 2x + 3fx = ax + b Hitung nilai b f0 =a0 + b 3 = 0 + b b = 3 Hitung nilai a f1 = a1 + b 5 = a + 3 a = 5 - 3 = 2 Maka rumus fungsinya adalah fx = ax + b = 2x + 3 Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!6rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!RFRafi Fazakurniawan Mudah dimengerti Makasih ❀️IWI WirawanJawaban tidak sesuaiΒ©2023 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia Carauntuk meyatakan suatu fungsi sama dengan cara menyatakan suatu relasi yaitu dnegan tiga cara, yakni: 2. Notasi fungsi. Fungsi dari himpunan A ke himpunan B dapat dinotasikan dengan: 3. Rumus fungsi. Untuk menentukan daerah hasil, maka notasi suatu fungsi harus diubah dahulu menjadi rumus fungsi. Menentukan Banyaknya Pemetaan/FungsiPerhatikan tabel berikut Dengan demikian maka rumus menentukan banyaknya fungsi atau pemetaan apabila banyaknya anggota himpunan A, nA = m dan banyaknya anggota himpunan B, nB = n adalah Banyaknya pemetaan dari A ke B = Banyaknya pemetaan dari B ke A = Contoh Jika K = { x x < 10, x elemen bilangan prima} dan L = {x 2 < x < 5, x eleman bilangan asli}, maka tentukan a. Banyaknya pemetaan dari K ke Lb. Banyaknya pemetaan dari L ke KSelesaian K = {2, 3, 5, 7}, nK = 4L = {3, 4, 5} , nL = 3Jadi a. Banyaknya pemetaan dari K ke L = b. Banyaknya pemetaan dari L ke K = Penyajian Bentuk Fungsi1. Dengan Diagram PanahRelasi antara himpunan A dan himpunan B dapat dinyatakan oleh arah panah. Oleh karena itu, diagram tersebut dinamakan diagram contoh diagram panah2. Dengan diagram CartesiusRelasi antara himpunan A dan B dapat dinyatakan dengan diagram Cartesius. Anggota-anggota himpunan A berada pada sumbu mendatar dan anggota-anggota himpunan B berada pada sumbu tegak. Setiap pasangan anggota himpunan A yang berelasi dengan anggota himpunan B dinyatakan dengantitik atau Dengan Himpunan Pasangan BerurutanHimpunan pasangan berurutan disajikan dengan mendaftar anggotanya urut dari daerah asal ke daerah 4,2, 5,3}Diskusi di grup WALatihan Soal1. Diketahui himpunan A = {faktor dari 10} dan B = {faktor prima dari 30}. Banyak semuapemetaan yang mungkin dari himpunan A ke himpunan B adalah ....2. Diketahui himpunan F = {p, q, r, s, t, u} dan G= {9}. Banyaknya pemetaan yangmungkin dari G ke F ada .................3. Tuliskan sebuah contoh fungsi dalam kehidupan sehar-hari, dan nyatakan dalam himpunan pasangan berurutan!Silakan latihan soal di atas dikerjakan pada buku kalian kemudian hasilnya difoto dan dikirim melalui tautan bersamaan dengan rangkuman materi melalui tautan di bawah ini, dengan menuliskan juga nama, kelas dan nomor absen

Banyaknyafungsi dari A ke B adalah $n^m$, sehingga $N=S_0=n^m$. Selanjutnya, kita akan menentukan banyaknya fungsi yang tidak memuat $x_1$ pada daerah hasilnya, yaitu $N(c_1)$. Ini sama saja dengan banyaknya fungsi yang mungkin dari $A$ ke $B-\{x_1\}$, yang beranggotakan $n-1$ objek. Banyaknya fungsi adalah $(n-1)^m$, sehingga $N(c_1)=(n-1)^m$.

Masih ingatkah Anda dengan materi cara menentukan rumus fungsi jika nilainya diketahui? Jika Anda lupa silahkan baca kembali konsepnya pada psotingan Mafia Online yang berjudul cara menentukan rumus fungsi jika nilainya diketahui atau untuk mengingatnya kembali silahkan pelajari contoh soal di bawah ini. β€œDiketahui fx = ax + b merupakan fungsi linear dengan f1 = 3 dan f2 = 5. Tentukan bentuk fungsi fx”. Jika Anda menggunakan cara atau konsep yang sudah dibahas pada psotingan sebelumnya, maka cara penyelesaiannya seperti berikut. Karena fx = ax + b maka terlebih dahulu harus mencari nilai a dan b terlebih dahulu. Dengan demikian diperoleh f1 = 3 f1 = + b = 3 a + b = 3 => b = 3 – a f2 = 5 f2 = + b = 5 2a + b = 5 Dengan mensubstitusi b = 3 – a kepersamaan 2a + b = 5, maka 2a + b = 5 2a + 3 – a = 5 a = 2 Maka b = 3 – a b = 3 – 2 b = 1 Jadi, fungsi yang dimaksud adalah fx = ax + b = 2x – 1. Jika kita lihat, cara di atas cukup menyita waktu, karena prosesnya yang cukup panjang. Cara ini tidak cocok digunakan pada saat Ujian Nasional karena untuk menjawab soal-sioal UN memerlukan kecepatan dalam menjawabnya. Oleh karena itu Mafia online akan berikan solusi cepat, silahkan simak penjelasannya berikut ini. Misalkan rumus fungsi yang akan kita cari adalah fx = ax + b. Kita harus mencari nilai a dan b terlebih dahulu. Untuk mencari nilai a kita gunakan konsep gradien m, dimana a merupakan gradien dari suatu fungsi fx = ax + b. Jika dalam soal diketahui fx1 = c dan fx2 = d, maka untuk menentukan nilai a dapat menggunakan rumus gradien m yakni a = [fx2 – fx1]/[x2 – x1] a = [d – c]/[x2 – x1] Setelah diperoleh nilai a maka nilai b dapat dicari dengan cara mensubstitusi nilai a ke fx1 = c atau fx2 = d, dimana fx1 = c = ax1 + b dan fx2 = d = ax2 + b Oke, sekarang kembali ke contoh soal yang sudah dibahas dengan cara biasa, sekarang gunkan cara cepat yakni β€œDiketahui fx = ax + b merupakan fungsi linear dengan f1 = 3 dan f2 = 5. Tentukan bentuk fungsi fx”. Seperti yang sudah dijelaskan di atas maka, kita cari nilai a terlebih dahulu dengan konsep gradien yakni a = [f2– f1]/[x2 – x1] a = 5 – 3]/2 – 1 a = 2 Sekarang cari nilai b dengan ke fungsi f1 = 3, dalam hal ini fx = ax + b maka f1 = 3 f1 = + b = 3 a + b = 3 2 + b = 3 b = 1 Jadi, fungsi yang dimaksud adalah fx = ax + b = 2x – 1 Untuk memantapkan pemahaman Anda silahkan simak contoh soal di bawah ini. Contoh Soal 1 Diketahui fx = ax + b dengan f–2 = –13 dan f3 = 12. Tentukan bentuk fungsi fx = ax + b. Penyelesaian Cara biasa Cari nilai a terlebih dahulu, yakni fx = ax + b. maka f–2 = –13 f–2 = a–2 + b = –13 –2a + b = –13 b = 2a–13 f3 = 12 f3 = + b = 12 3a + b = 12 Substitusi b = 2a–13 ke persamaan 3a + b = 12 maka 3a + b = 12 3a + 2a–13 = 12 5a = 25 a = 5 b = 2a–13 b = b = –3 Jadi, fungsi yang dimaksud adalah fx = ax + b = 5x – 3. Cara cepat f–2 = –13 f3 = 12 a = [12 – – 13]/[ 3– –2] a = 25/5 a = 5 fx = ax + b f3 = 12 f3 = + b = 12 15 + b = 12 b = –3 Jadi, fungsi yang dimaksud adalah fx = ax + b = 5x – 3. Contoh Soal 2 Fungsi h dinyatakan dengan rumus hx = ax + b. Jika h5 = 16 dan h4 = 11 maka tentukan rumus fungsi hx. Penyelesaian Cara biasa hx = ax + b h5 = 16 h5 = + b = 16 5a + b = 16 b = 16 – 5a h4 = 11 h4 = + b = 11 4a + b = 11 Subtitusi persamaan b = 16 – 5a ke persamaan 4a + b = 11, maka 4a + b = 11 4a + 16 – 5a = 11 – a = – 5 a = 5 Substusi nilai a = 5 ke persamaan b = 16 – 5a, maka b = 16 – 5a b = 16 – b = 16 – 25 b = – 9 Jadi, fungsi yang dimaksud adalah hx = ax + b = 5x – 9. Cara cepat h5 = 16 h4 = 11 a = [11 – 16]/[4 – 5] a = –5/–1 a = 5 h5 = 16 h5 = + b = 16 5a + b = 16 b = 16 – b = 16 – 25 b = – 9 Jadi, fungsi yang dimaksud adalah hx = ax + b = 5x – 9. Oke, demikian postingan Mafia Online tentang cara cepat menentukan rumus fungsi jika nilainya diketahui. Mohon maaf jika ada kata atau perhitungan yang salah dalam postingan di atas. Silahkan baca postingan berikutnya tentang cara cepat menentukan nilai fungsi. Salam Mafia => Kita pasti bisa.
PenyelesaianSoal Rumus Fungsi Matematika. f : x Γ  y atau f : x Γ  f(x) Dalam pemetaan anggota himpunan A ke himpunan B, himpunan A akan disebut sebagai daerah asal (domain). Sedangkan himpunan B disebut sebagai daerah kawan (kodomain). Variabel x dalam fungsi dapat diganti dengan anggota himpunan A lainnya, sehingga disebut dengan variabel bebas.
- Pemetaan atau fungsi dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu relasi khusus yang memasangkan setiap anggota A dengan tepat satu anggota B. Dikutip dari Buku Get Success UN Matematika 2006 oleh Slamet Riyadi, jika fungsi f memetakan setiap x ∈ A dengan tepat satu y ∈ B maka dapat ditulis dengan notasi fx β†’ y atau ditulis dengan rumus fx = y atau fx β†’ ax+b atau ditulis dengan rumus fx = ax+b, denganf = nama fungsix = variabel bebasy = fx variabel langsung Fungsi dengan rumus fx = ax+b dapat ditentukan nilai fungsinya dengan cara mensubstitusikan nilai x. Baca juga Soal dan Jawaban Ketinggian Maksimum Grafik Fungsi KuadratContoh soal 1 Fungsi f ditentukan dengan rumus fx = ax+b. Bila f2=1 dan f4=7, maka nilai a+2b adalah .... A. -7B. -2C. 2D. 7 Jawab Diketahui fx = ax+b f2 = 1 dan f4 = 7 Ditanyakan a+2b = ....? Pembahasan fx = ax+bf2 = a2+b = 2a+b = 1f4 = a4+b = 4a+b = 7- -2a = -6a = 32a+b ⇔ 23+b = 1 β‡’ b = -5Jadi, a+2b = 3+2-5 = 3-10 = -7

Misalnyf adalah fungsi yang memtakan dari A ke B, maka fungsi tersebut ditulis. f : A β†’ B A disebut dengan daerah asal [domain] Coba tentukan nilai fungsi h untuk x=6 (dengan rumus) b. Berapakah nilai elemen domain yang hasilnya positif? Reply. rumus hitung says. October 30, 2014 at 06:14.

Halo Sobat Zenius! Pada artikel kali ini gue akan membahas materi fungsi Matematika kelas 10. Mungkin dari elo ada yang bertanya-tanya sebenernya apa itu fungsi dalam Matematika? Nah, kalau menurut KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia, fungsi dalam Matematika adalah besaran yang berhubungan. Jika besaran yang satu berubah, besaran yang lain juga berubah. Jadi intinya, ada relasi atau hubungan gitu di antara kedua fungsi tersebut. Biar makin paham, coba elo liat contoh fungsi dalam Matematika berikut ini fx=2x+1 Kalo udah, pertanyaan selanjutnya adalah gimana cara memetakan nilai A ke B-nya kalau ada fungsi fx = 2x + 1? Caranya elo buat dulu nilai A untuk disubstitusi dengan x. Kemudian, masukkan angkanya ke dalam fungsi fx. Misal A = 1, dengan begitu B = 2 x + 1B = 21 + 1 = 3, begitu seterusnya hingga seperti ini hasilnya Fungsi matematika untuk fx=2x+1 Elo pasti udah gak asing kan sama ilustrasi fungsi di atas? Nah, itulah yang disebut dengan fungsi matematika. Ini dia aturannya β€œSetiap anggota di A harus memiliki pasangan dengan tepat satu anggota di B” Nah, dari ilustrasi di atas, elo bisa menuliskan nilai fungsi seperti berikut ini fx A β†’ B Keterangan A domain daerah asal B kodomain daerah kawan Sekarang elo udah tahu aturan dari fungsi, tapi ternyata fungsi ada banyak jenisnya lho. Nah, supaya elo lebih paham, gue akan mengupas tuntas materi fungsi Matematika kelas 10 lengkap dengan contoh soal dan pembahasannya. Tapi sebelum ini, elo harus belajar dulu cara membedakan antara fungsi dan bukan fungsi ya, langsung cek aja penjelasannya di bawah ini! Gimana Cara Membedakan Antara Fungsi dan Bukan Fungsi?Domain Maksimum Fungsi MatematikaJenis-Jenis Fungsi Matematika Gimana Cara Membedakan Antara Fungsi dan Bukan Fungsi? Coba deh elo perhatikan ilustrasi berikut ini. fungsi dan bukan fungsi matematika Untuk memperjelas aturan fungsi sebelumnya, elo langsung lihat ilustrasi di atas. Pertanyaan Manakah diagram yang termasuk fungsi dan manakah yang bukan fungsi? Untuk menjawab, ingat ya aturan fungsi yang menyatakan bahwa β€œSetiap anggota di A harus memiliki pasangan dengan tepat satu anggota di B”. Dengan begitu, elo bisa nih menentukan bahwa i Bukan termasuk fungsi, karena ada anggota A yang gak memiliki pasangan di B. ii Bukan termasuk fungsi, karena ada anggota A yang memiliki dua pasangan di B. iii Termasuk fungsi, karena semua anggota A memiliki satu pasangan di B. iv Termasuk fungsi, karena semua anggota A memiliki satu pasangan di B. Lalu, bagaimana menentukan fungsi dan bukan fungsi dari suatu grafik? Coba deh elo perhatikan gambar di bawah ini! grafik fungsi dan bukan fungsi matematika Masih sama aturannya, bahwa setiap nilai A harus memiliki satu pasangan di B. Dengan begitu elo peroleh hasilnya 1 Termasuk fungsi, karena setiap x memiliki satu nilai y. 2 Termasuk fungsi, karena setiap x memiliki satu nilai y, meskipun ada nilai x yang y-nya sama. 3 Bukan termasuk fungsi, karena setiap nilai x memiliki dua nilai y. 4 Bukan termasuk fungsi, karena setiap nilai x memiliki dua nilai y. 5 Termasuk fungsi, karena setiap x memiliki satu nilai y. 6 Termasuk fungsi, karena setiap nilai x memiliki satu nilai y. Sampai sini jelas ya? Elo udah bisa membedakan manakah diagram dan grafik yang termasuk fungsi, sekaligus menjelaskan alasannya kenapa sih termasuk fungsi dan bukan fungsi. Coba Latihan Soal Membedakan Fungsi dan Bukan Fungsi Domain Maksimum Fungsi Matematika Elo udah tahu apa itu domain atau daerah asal, betul kan? Dari tadi elo berbicara mengenai domain yang berasal dari angka real seperti 2x+1. Nah, gimana kalau domainnya bukan angka real, melainkan dalam bentuk pecahan? Misalnya fx = . Kalau x=0, berarti hasilnya akan menjadi tak terhingga. Intinya gak ada bilangan yang bisa dibagi dengan nol. Oleh karena itu, fungsi yang seperti ini domainnya harus didefinisikan. Elo perlu memperhatikan bahwa Bentuk fungsi pecahan dapat terdefinisi jika x tidak sama dengan nol xβ‰ 0 β†’ D {x x β‰  0, x ∈ R} atau D {x x 0, x ∈ R}Bentuk fungsi akar dapat terdefinisi jika x lebih dari atau sama dengan nol xβ‰₯0, dan x bukan bilangan negatif. Supaya lebih jelas, kita langsung masuk ke contohnya. fx = 2x-8 β‰₯ 0 2x β‰₯ 8 x β‰₯ 4 Jadi, domain maksimum dari fungsi tersebut adalah x demikian hingga x lebih dari atau sama dengan 4 untuk x anggota himpunan bilangan real β†’ D {x x β‰₯ 4, x ∈ R}. Pelajari Selengkapnya Materi Domain Maksimum Fungsi Resiprokal dan Akar Jenis-Jenis Fungsi Matematika Seperti yang gue janjikan tadi, materi fungsi matematika kelas 10 akan berlanjut dengan pengenalan jenis-jenis fungsi yang ada pada matematika. Fungsi pertama yang akan elo pelajari adalah fungsi konstan atau polinom berderajat 0. Fungsi Konstan Polinom Berderajat 0 Rumus fungsi matematika dari polinom berderajat 0 atau konstan adalah sebagai berikut fx = C, dengan c adalah nilai konstan Contoh fx = 2 β†’ artinya c bernilai 2, dengan setiap x anggota domain f, maka nilai fx= = -1 β†’ artinya c bernilai -1, dengan setiap x anggota domain f, maka nilai fx=-1. Sekarang, kita coba cari tahu lagi, berapa sih himpunan berpasangan dari fx=2, dengan batas domain fungsinya yaitu Df {x -2 ≀ x ≀ 2}. Menentukan domain maksimum dan grafik dari jenis fungsi konstan Contoh Soal Fungsi Konstan Nah, supaya lebih paham tentang materi fungsi Matematika jenis konstan, elo bisa lihat contoh soal dan pembahasan di bawah ini ya fx = 2fx = y = 2maka x = 0Coba gambarkan pada bidang kartesius… Jawab Fungsi Linear Polinom Berderajat 1 Elo udah pernah belajar tentang persamaan linear kan? Nah, sekarang gue akan bahas jenis selanjutnya dalam materi fungsi kelas 10. Namanya adalah fungsi linear, yaitu fungsi yang pangkat tertingginya sama dengan satu makanya nama lain dari fungsi ini adalah polinom berderajat 1. Secara umum, rumus fungsi matematika jenis linear ini adalah sebagai berikut fx = ax + b, dengan aβ‰ 0 Contoh fx = x+3 β†’ a=1, b=3 contoh fungsi linear Nah, dari contoh fungsi konstan dan linear di atas, elo bisa menyimpulkan bahwa grafik fungsi konstan ya akan selalu konstan atau sama sejajar dengan sumbu-x. Sedangkan, grafik fungsi linear akan sama dengan grafik persamaan garis lurus. Contoh Soal Fungsi Linear Supaya makin paham, coba elo lihat contoh soal fungsi linear berikut ini Gambarlah grafik fungsi fx 2x + 1 dengan Df {x -1 ≀ x 0, aβ‰ 1 Contoh fx = 3^xfx = 5^x Kemudian, bentuk rumus fungsi Matematika logaritma yaitu fx = , a>0, aβ‰ 1, x>0 Contoh fx = 2logxfx = 3logx+1 Gimana caranya elo tahu antara fungsi eksponen dan logaritma saling berhubungan? Elo bisa lihat dari grafiknya. Perhatikan perhitungan di bawah ini! Hubungan antara fungsi logaritma dan fungsi eksponen Dari grafik antara fungsi logaritma dan eksponen, kalau elo beri garis potong di antara keduanya, maka akan menghasilkan pencerminan. Maka, hubungannya yaitu fungsi logaritma merupakan invers dari fungsi eksponen. Contoh Fungsi Logaritma dan Eksponen Nah, supaya lebih paham coba cek contoh soal fungsi logaritma berikut ini Carilah asal fungsi fx = log4 – x2 adalah Jawab Sebelum menjawab, ingat bahwa syarat pada logaritma akan mengubah 4 – x2 > 0 x2 – 4 < 0x-2 x+2 < 0 Berarti daerah asal adalah {x -2 < x < 2}. Pelajari Selengkapnya Materi Fungsi Logaritma dan Eksponensial Oke, sampai sini gue harap elo udah lumayan paham ya mengenai pengertian fungsi Matematika beserta contohnya. FYI nih, kalau elo termasuk orang yang lebih suka belajar menggunakan video, elo bisa mengakses video materi belajar tentang Domain Maksimum Fungsi Fungsi Resiprokal dan Akar hingga Jenis-jenis Fungsi dengan klik banner di bawah ini! Selamat belajar! Buat pengalaman belajar yang lebih seru, cobain akses lewat aplikasi Zenius secara GRATIS menggunakan akun yang sudah elo daftarkan sebelumnya. Elo juga bisa pilih berbagai paket belajar yang udah Zenius sesuaikan sama kebutuhan lo! Klik banner di bawah ini untuk info lengkapnya! Baca Juga Artikel Lainnya Konsep Pertidaksamaan Rasional dan Irasional Matematika Kelas 10 Rumus-Rumus Trigonometri – Materi Matematika Kelas 10 Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak – Materi Matematika Kelas 10 Konsep, Grafik, & Rumus Fungsi Kuadrat Rumus Fungsi Invers dan 4 Contoh Soal Originally Published December 7, 2021 Updated by Sabrina Mulia Rhamadanty

Sehinggajika diketahui fungsi f memetakan dari A ke B maka invers fungsi dari f memetakan dari B ke A Simak pembahasan di bawah ini Diatas menunjukan bahwa contoh menentukan invers pada suatu fungsi yaitu fungsi f(x)=2x-1 , sehingga didapatkan invers dari fungsi tersebut yaitu f-1(x)=(x+1)/2

Pada postingan sebelumnya telah dipaparkan cara menentukan nilai fungsi jika rumus fungsinya diketahui. Sekarang, akan membahas kebalikan dari kasus tersebut, yaitu jika nilai fungsinya diketahui. Pada postingan ini bentuk fungsi yang akan dibahas hanyalah fungsi linear saja, yaitu fx = ax + b. Untuk bentuk fungsi kuadrat dan pangkat tinggi akan Anda pelajari pada tingkat yang lebih tinggi. Oke langsung saja ke pembahasannya. Misalkan fungsi f dinyatakan dengan f x = ax + b , dengan a dan b konstanta dan x variabel maka rumus fungsinya adalah fx = ax + b. Jika nilai variabel x = m maka nilai fm = am + b. Dengan demikian, kita dapat menentukan bentuk fungsi f jika diketahui nilai-nilai fungsinya. Selanjutnya, nilai konstanta a dan b ditentukan berdasarkan nilai-nilai fungsi yang diketahui. Agar Anda lebih mudah memahaminya pelajarilah contoh berikut. Contoh Soal 1. Diketahui suatu fungsi linear fx = 2x + m. Tentukan bentuk fungsi tersebut jika f3 = 4. Penyelesaian Untuk menyelesiakan soal tersebut Anda harus mencari niali m terlebih dahulu, yakni fx = 2x + m f3 = + m = 4 4 = + m m = 4-6 m = -2 maka, fx = 2x -2 Contoh Soal 2 Jika fx = ax + b, f1 = 2, dan f2 = 1 maka tentukan a. Karena bentuk fx = ax + bmaka bentuk fungsi tersebut merupakan fungsi linear. Dengan demikian diperoleh f1 = 2, maka f1 = a 1 + b = 2 a+ b = 2 => a = 2 – b f2 = 1, maka f2 = a 2 + b = 1 2a+ b = 1 Untuk menentukan nilai b, masukan a = 2 – b ke persamaan 2a+ b = 1. maka 2a+ b = 1 22 – b + b = 1 4 – 2b + b = 1 – b = – 3 b = 3 Untuk menentukan nilai a, nilai b = 3 ke persamaan a = 2 – b a = 2 – 3 a = – 1 maka bentuk fungsi tersebut adalah fx = –x +3 b. bentuk paling sederhana dari fx – 1 adalah fx = –x +3 fx – 1 = –x – 1 +3 fx – 1 = –x + 1 +3 fx – 1 = –x + 4 c. bentuk paling sederhana dari fx + fx – 1 adalah fx + fx – 1 = –x +3 + –x + 4 fx + fx – 1 = –2x +7 Contoh soal 3. Diketahui fx = ax + b. Tentukan bentuk fungsi-fungsi berikut jika a. f1 = 3 dan f2 = 5; b. f0 = –6 dan f3 = –5; c. f2 = 3 dan f4 = 4. Penyelesaian a. Karena bentuk fx = ax + bmaka bentuk fungsi tersebut merupakan fungsi linear. Untuk f1 = 3, maka f1 = a 1 + b = 3 a+ b = 3 => a = 3 – b Untuk f2 = 5, maka f2 = a 2 + b = 5 2a+ b = 5 Untuk menentukan nilai b, masukan a = 3 – b ke persamaan 2a+ b = 5. maka 2a+ b = 5 23 – b + b = 5 6 – 2b + b = 5 – b = – 1 b = 1 Untuk menentukan nilai a, nilai b = 1 ke persamaan a = 3 – b a = 3 – 1 a = 2 maka bentuk fungsi tersebut adalah fx = 2x + 3 b. Karena bentuk fx = ax + bmaka bentuk fungsi tersebut merupakan fungsi linear. Untuk f0 = – 6, maka f0 = a 0 + b = – 6 b = – 6 Untuk f3 = – 5, maka f3 = a 3 + b = – 5 3a+ b = – 5 Untuk menentukan nilai a, masukan b = – 6 ke persamaan 3a+ b = – 5, maka 3a -6 = -5 3a = 1 a = 1/3 maka bentuk fungsi tersebut adalah fx = x/3 – 6 c. Karena bentuk fx = ax + bmaka bentuk fungsi tersebut merupakan fungsi linear. Untuk f2 = 3, maka f2 = a 2 + b = 3 2a+ b = 3 => b = 3 – 2a Untuk f4 = 4, maka f4 = a 4 + b = 4 4a+ b = 4 Untuk menentukan nilai a, masukan b = 3 – 2a ke persamaan 4a+ b = 4 maka 4a+ b = 4 4a + 3 – 2a = 4 2a = 1 a = 1/2 Untuk menentukan nilai b, nilai a = 1/2 ke persamaan b = 3 –2a b = 3 – 2a b = 3 – 21/2 b = 2 maka bentuk fungsi tersebut adalah fx = x/2 + 2 Contoh Soal 4 Diketahui fx = x + a + 3 dan f2 = 7. Tentukan a. bentuk fungsi fx; b. nilai f–1; c. nilai f–2 + f–1; d. bentuk fungsi f2x – 5. Penyelesaian a. Tentukan terlebih dahulu nilai dari a, yakni fx = x + a + 3 f2 = 2 + a + 3 = 7 a = 2 maka bentuk dari fx adalah fx = x + 5 b. nilai f–1 yakni fx = x + 5 f–1 = –1 + 5 f–1 = 4 c. nilai f–2 + f–1yakni fx = x + 5 f–2 + f–1 = – 2 + 5 + –1 + 5 f–2 + f–1 = 3 + 4 f–2 + f–1 = 7 d. bentuk fungsi f2x – 5 yakni fx = x + 5 f2x – 5 = 2x – 5 + 5 f2x – 5 = 2x 5. Diketahui dua buah fungsi, yaitu fx = 2 –ax/2 dan gx = 2 – a – 3x. Jika fx = gx, tentukan a. nilai a; b. bentuk fungsi fx dan gx; c. bentuk fungsi fx + gx; d. nilai f–1, f2, g1, dan g4 Penyelesaian a. nilai a yakni fx = gx 2 – ax/2 = 2 – a – 3x 4 – ax/2 = 2 – a – 3x 4 – ax = 22 – a – 3x 4 – ax = 4 – 2a – 3x 4 – ax = 4 – 2ax + 6x 4 – 4 – ax + 2ax = 6x ax = 6x a = 6x/x a = 6 Jadi nilai a adalah 6 b. bentuk fungsi fx dan gx dengan memasukan nila a = 6 maka fx = 2 –ax/2 fx = 2 –6x/2 fx = 2 –3x gx = 2 – a – 3x. gx = 2 – 6 – 3x. gx = 2 – 3x. c. bentuk fungsi fx + gx; fx + gx = 2 – 3x + 2 – 3x. fx + gx = 4 – 6x d. nilai f–1, f2, g1, dan g4 fx = 2 – 3x f–1 = 2 – 3–1 = 5 f2 = 2 – 32 = – 4 gx = 2 – 3x g1 = 2 – 31 = – 1 g4 = 2 – 34 = – 10
QzTAd8c.
  • w9qlslv22x.pages.dev/311
  • w9qlslv22x.pages.dev/841
  • w9qlslv22x.pages.dev/199
  • w9qlslv22x.pages.dev/26
  • w9qlslv22x.pages.dev/990
  • w9qlslv22x.pages.dev/386
  • w9qlslv22x.pages.dev/972
  • w9qlslv22x.pages.dev/834
  • rumus fungsi dari a ke b